Oleh Rian Mantasa S.P., S.T., M.Sc.
Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia tiap tahunnya, khususnya di musim penghujan. Penyebab utama banjir adalah ketidakmampuan sungai untuk menampung debit hujan yang terjadi. Selain itu, banyak faktor lain yang menyebabkan dampak banjir bertambah parah. Sebuah penelitian dengan mengambil studi kasus di salah satu daerah di Indonesia, yaitu Bojonegoro, mengungkapkan hal yang senada.
Bojonegoro merupakan daerah yang cukup unik. Ketika musim kemarau, daerah tersebut kekeringan, namun selalu banjir saat musim penghujan. Artikel ini akan menceritakan penyebab terjadinya banjir di Bojonegoro, sedangkan masalah kekeringan akan dibahas pada artikel yang lain.
Gambar 1 menampilkan gambar sungai yang melewati Kabupaten Bojonegoro. Sungai tersebut melintasi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebuah lagu pun menagabadikan nama sungai ini, Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo melintasi Kabupaten Bojonegoro bagian utara. Hal ini menyebabkan banyaknya area rawan banjir di Kabupaten Bojonegoro berada di sisi utara.
Dalam analisis banjir ini, hal yang pertama perlu dipelajari adalah hujan yang turun di daerah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil data hujan dari stasiun hujan terdekat. Stasiun hujan terdekat yang relevan digunakan di lokasi perencaaan adalah stasiun penakar hujan Semarang, stasiun penakar hujan Yogyakarta, dan stasiun penakar hujan Sawahan (Nganjuk). Setelah itu dianalisis agar mendapatkan banjir 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan, dan 100 tahunan. Gambar 2 menunjukkan hasil dari analisis dari data hujan.
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa debit paling besar terjadi pada kala ulang 100 tahunan, yaitu 3750 meter kubik per detik. Setelah itu, debit ini akan dimodelkan ke dalam kapasitas Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro dalam bentuk dua dimensi (2D) menggunakan pemodelan HEC-RAS. Berdasarkan hasil yang tertera pada Gambar 3, penyebab banjir di Bojonegoro adalah kurangnya kapasitas sungai. Hal ini bisa diakibatkan adanya sampah dan sedimen yang mengendap di dasar sungai.
Referensi:
Estimating design flood and HEC-RAS modelling approach for flood analysis in Bojonegoro city
R M S Prastica, C Maitri, A Hermawan, P C Nugroho, D Sutjiningsih and E Anggraheni
Published under licence by IOP Publishing Ltd
,