Oleh Nursyamsu Hidayat, Ph.D.
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia hampir semuanya di dominasi oleh angkutan pribadi. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor pribadi (sepeda motor) menjadi pendorong pertumbuhan motorisasi. Kondisi ini diperburuk ketika kualitas layanan angkutan umum semakin menurun, sehingga semakin banyak masyarakat meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi.
Pada saat kapasitas jalan tidak mampu mencukupi pertumbuhan kendaraan terjadilah kemacetan, jumlah kecelakaan semakin meningkat, polusi udara dan konsumsi bahan bakar makin meningkat pula. Fenomena ini ditemui di hampir semua kota di Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta. Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, pariwisata dan kebudayaan juga menghadapi permasalahan lalu lintas yang dipadati oleh kendaraan pribadi. Untuk itu perbaikan kualitas pelayanan bus angkutan umum menjadi sesuatu yang tidak terelakkan, ketika masyarakat semakin tergantung kepada kendaraan bermotor pribadi, dan angkutan umum semakin kehilangan daya tariknya.