Sebuah video dokumenter mengenai mitigasi bencana di wilayah perkotaan. Studi kasus dalam video ini adalah kawasan UGM dan Kali Belik yang berada di wilayah Klitren, Gondokusuman. Apa penyebab dari banjir yang tidak berkesudahan dalam satu dekade terakhir?
2019
Oleh Nursyamsu Hidayat, Ph.D.
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia hampir semuanya di dominasi oleh angkutan pribadi. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor pribadi (sepeda motor) menjadi pendorong pertumbuhan motorisasi. Kondisi ini diperburuk ketika kualitas layanan angkutan umum semakin menurun, sehingga semakin banyak masyarakat meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi.
Pada saat kapasitas jalan tidak mampu mencukupi pertumbuhan kendaraan terjadilah kemacetan, jumlah kecelakaan semakin meningkat, polusi udara dan konsumsi bahan bakar makin meningkat pula. Fenomena ini ditemui di hampir semua kota di Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta. Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, pariwisata dan kebudayaan juga menghadapi permasalahan lalu lintas yang dipadati oleh kendaraan pribadi. Untuk itu perbaikan kualitas pelayanan bus angkutan umum menjadi sesuatu yang tidak terelakkan, ketika masyarakat semakin tergantung kepada kendaraan bermotor pribadi, dan angkutan umum semakin kehilangan daya tariknya.
Oleh Teguh Sudibyo, ST, MT, Ph.D., Prof. C.C. Chen Ph.D. dan Erwin
Pada tulisan sebelumnya dibahas bahwa efek concrete encasement pada Partially Concrete Encased Steel (PE) Beam selain difungsikan untuk ketahanan terhadap kebakaran juga ternyata dapat meningkatkan kekuatan sampai mencapai momen plastis penampangnya.
Namun tidak hanya itu, ternyata concrete encasement (pembungkus beton) pada partially concrete encased steel (PE) beam dapat memperlambat terjadinya lateral torsional buckling yang terjadi serta dapat meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari PE beam untuk kasus balok bentang panjang. Pada pengujian PE beam yang dilakukan dengan beban siklis, tanpa menggunakan lateral dan torsional support dapat mencapai momen plastis-penampangnya dan mendapatkan plastic rotation sebesar 3,42% rad, dimana nilai ini lebih besar dari persyaratan untuk Intermediate Moment Frame, yang pada standard AISC harus lebih besar dari 2% rad.
Oleh Teguh Sudibyo, ST., MT., Ph.D dan Prof. C.C. Chen, Ph.D
Partially concrete encased steel (PE) beam adalah balok baja yang dicor beton pada kedua sisinya (diantara bagian sayap dan badannya). PE beam ini memiliki beberapa keunggulan meliputi ketahanan api yang lebih baik, kekuatan lentur yang lebih tinggi dan ketahanan terhadap lateral torsional buckling yang lebih baik dibandingkan dengan struktur balok baja biasa.
Pelat antara yang diaplikasikan pada PE beam yang diteliti merupakan pelat yang dipasangkan diantara web, mirip seperti pelat pengaku yang biasa digunakan pada struktur baja. Pelat antara ini bertujuan untuk dapat meningkatkan aksi komposit antara beton dan balok baja, serta bertujuan untuk meningkatkan daktilitas dari balok PE ini. Dalam penelitian ini, ada 2 posisi pelat antara yang ditinjau; (1.) di daerah sendi plastisnya dan (2.) di tengah bentang balok.
Oleh Dr.Eng. Iman Haryanto, S.T., M.T.
Jalan merupakan prasarana vital. Jalan memberikan akses dan menghubungkan antar kawasan ataupun daerah. Jalan melayani dan mendorong peningkatan sektor-sektor ekonomi. Jalan juga membantu interaksi sosial, politik, budaya serta memfasilitasi pertahanan dan keamanan. Perbaikan akses jalan membantu pemulihan pasca bencana. Jalan berbayar juga memberikan profit finansial.
Konstruksi jalan harus memenuhi persyaratan fungsional dan struktural. Aspek fungsional artinya konstruksi hasus memberikan kenyamanan dan keamanan pelayanan bagi pengguna jalan. Asepk struktural artinya konstruksi harus memiliki daya dukung yang memadai terhadap beban kendaraan dan jumlah lintasan kendaraan. Penurunan aspek fungsional dan struktural mengakibatkan kerusakan konstruksi jalan.
Oleh Samuel Febrilian Hasto Putro, S.Tr.T dan Suwardo, ST., MT., Ph.D
Tahun 2019 Bandar Udara Soekarno Hatta (BSH) menduduki peringkat 40 bandara terbaik dunia dari lembaga Skytrax. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan pergerakan pesawat, BSH melakukan pembangunan dan optimasi fasilitas yang salah satunya adalah pembangunan perpanjangan taxiway south parallel 1 pada tahun 2016. Pembangunan itu ditujukan untuk dapat dilewati pesawat Boeing 747-400. Namun, mulai tahun 2018 pesawat jenis ini sudah tidak dilayani BSH. Pesawat komersial terberat, Boeing 777-300ER mulai tahun 2013 sudah dilayani di BSH. Hal itu, menjadi dasar topik Proyek Akhir ini untuk mengevaluasi dan merencanakan perkuatan perkerasan taxiway south parallel 1 tersebut agar dapat melayani pesawat Boeing 777-300ER. Syarat dilakukan perkuatan dengan overlay harus mempertimbangkan data yang terkait dengan pesawat Boeing 777-300ER dan struktur perkerasan eksisting serta hasil survei kerusakan visual perkerasan untuk dianalisis dengan program FAARFIELD. Desain teknis perkuatan dan tebal lapisan overlay dilakukan dan dianalisis menggunakan program FAARFIELD kembali. Nilai PCN ditentukan dan dianalisis menggunakan program COMFAA.
Oleh Ir. Bambang Herumanta, M.T. dan Dian Sestining Ayu, S.T., M.T.
Reklame adalah media propaganda yang berfungsi menawarkan barang dagangan atau jasa yang dikenal oleh masyarakat umum. Dalam mempromosikan suatu produk maupun jasa, iklan menggunakan papan reklame cukup informatif karena ditempatkan pada titik sentral area. Pemasangan bangunan reklame di kota Yogyakarta sangat beragam pada sepanjang jalan-jalan utama yang ada. Keragaman bangunan reklame meliputi jenis dan ukuran yang bervariasi. Sejauh ini belum termonitor apakah ukuran dan jenis sudah sesuai dengan ketentuan atau peraturan walikota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perhitungan dan analisis untuk memprediksi kekuatan struktur penyangga papan reklame dengan mempertimbangkan: dimensi papan reklame, dimensi tiang penyangga, ketinggian, dan kecepatan angin.
Oleh Dr. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Sc. dan Ir. Hotma Prawoto P S., M.T.
The foundation is an underground construction that functions to deliver loads to the ground. The foundation is used in unfavorable soil conditions where hard soils are found to be very deep. In Supporting the load above it, the pile foundation behavior relies on end bearing, friction resistance and combined end bearing and friction resistance. There are several factors that influence the behavior of the pile in supporting the load, namely the type of soil and the method of mounting the pile (put or drilled). At the piles that are located on cohesive soil and the bearing capacity is less profitable, the pile behavior relies on pile friction resistance. As for the pile mounting method in cohesive soils, it will usually result in a rise in ground level around the pile, followed by soil consolidation. To minimize the increase in surrounding soil, the drill is made first, and the precast pile is inserted into the drill hole without being fixed. In the implementation of the drilling method, the diameter of the hole is made larger than the diameter of the pile, so there is no bond between the pile and the surrounding soil. To fill the empty part of the drill hole, additional material is needed which is binding to the surrounding soil. This additional material is expected to be able to produce a pile resistance friction force against vertical loads. Additives used as ingredients added to this study are epoxy and cement resins which aim to increase friction resistance. This study examines the increase in friction resistance values on the soil and pile interfaces using direct shear. The test results show that the highest friction resistance values occur in the mixture with the proportion of soil: epoxy: cement is 62.5%: 25%: 12.5% with addition of 220 ml of water which is 1.1 kg / cm2 at 7 days curing time.
Oleh Dyah Puspa Anggraeny, A.Md. dan Suwardo, S.T., M.T., Ph.D.
Parkir Beskalan merupakan Fasilitas Parkir (Gambar 1) yang terletak di Kawasan Wisata Malioboro, yang baru saja beroperasi pada bulan April 2019 yang dikelola langsung oleh Dinas Perhubungan Provinsi DIY. Parkir Beskalan dibangun untuk menampung kendaraan masyarakat atau pengunjung malioboro, juga sebagai fasilitas penunjang untuk mewujudkan Kawasan Malioboro sebagai kawasan pedestrian (Gambar 2).
Gambar 1. Papan Informasi Prasarana Parkir Beskalan
Jalan Beskalan, di sisi kiri (Selatan) ada Tempat Khusus Parkir Beskalan, di sisi kanan (Utara) ada Parkir Supermarket Ramayana
Oleh Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. dan Ir. Heru Budi Utomo, M.T.
Artikel ini diseminarkan pada SNTT 2018 SV UGM dan dipublikasikan pada Jurnal Nasional Teknologi Terapan (JNTT).
The objectives of the research are (1) to identify the infrastructure of green open space (RTH) concept on the road corridor, (2) to analyze the fulfillment of road space conditions against the requirements of road functional (SLFJ), (3) to analyze the completeness and condition of the road facilities to meet the green open space standard (SRTH), and (4) to set up development directives and design concepts for the management and maintenance of road space infrastructures that support green open space standards based on road functional requirements. Primary data for the analysis were obtained by direct observation/survey at the research site in Jalan Abu Bakar Ali, Malioboro, and Solo in Yogyakarta City and survey of respondents of road users with questionnaires. Secondary data used to support the analysis are (a) road map and condition of around study sites, (b) assumptions in design standards, (c) standards on markers, signs, lighting, drainage, and (d) related study reports. The method of quantitative and qualitative analysis according to SLFJ and SRTH was applied rationally. It can be concluded that the knowledge and perceptions of respondents about the use of road space and environmental conditions around the road in the three locations was obtained in Good category with scores of 3.4; 3.52; and 4.2, respectively. In Jalan Abu Bakar Ali respondents responded Agreed (score of 4.18), meaning that it required additional facilities and maintenance of the RTH’s facilities and landscape. The management and maintenance of RTH’s infrastructure and facilities of Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Malioboro and Jalan Solo has been done by Yogyakarta City Planning Agency, organized and well-scheduled. Based on the evaluation of road functional requirement in Jalan Abu Bakar Ali (secondary collector), Jalan Malioboro (secondary artery), and Jalan Solo (secondary artery), all that are categorized as Conditional Function (LS). It means that the road has not fulfilled some road functional requirements in terms of utilization of road space, or there are still technical recommendations that must be met so that roads can be categorized as Function (LF). It obtained that Road Use Space (RUMAJA) is not effectively used, which characterized by still many permanent and non permanent buildings in the RUMAJA area. The design concept of the management and maintenance of road infrastructure should be based on the principle of maximizing road function (according to SLFJ) and the fulfillment of green open spaces on sidewalks and around (according to SRTH).